Kamis, 01 November 2012

Persepam Madura United


Persepam Berikan Nama Supporternya “Taretan Dhibi”




Memang dimana-mana pemain kedua belas disepakbola adalah supporter merupakan elemen penting. Bagaimana tidak, supporter adalah penyemangat tim dan saat mereka menyanyikan lagu kebangsaan tim hati setiap pemain akan terasa haru dan membuat permainan makin membara. Dan sebaiknya layaknya supporter-supporter yang sudah ada, manajemen klub sebaiknya memberi nama suppoter tersebut agar terdengar lebih nyaman dan mudah dikenal. Manajemen sepak bola Persepam Madura United meluncurkan suporter klub sepak bola itu di lapangan pendopo Pamekasan, Sabtu malam. Manajer Achsanul Qosasi mengungkapkan bahwa nama suporter Persepam yang diluncurkan malam ini bernama Taretan Dhibi. Selain meluncurkan nama suporter, manajemen sepak bola kebanggaan masyarakat Madura ini juga memberikan hadiah kepada para pemenang lomba yang berkaitan dengan klub sepak bola ini.

Seperti pemenang lagu heroik Persepam, logo suporter, dan pemenang nama suporter. Achsanul Qosasi menambahkan bahwa lagu heroik Persepam yang akan tim gunakan saat bertanding nanti adalah jhe beki jhe begi. Peluncuran suporter klub sepak bola Persepam Madura United ini digelar setelah gelar ancara nonton bareng pertandingan tim sepak bola Indonesia. Nama Persepam Madura United merupakan nama ubahan, setelah klub sepak bola asal Kabupaten Pamekasan ini dikelola oleh pihak ketiga, yakni PT Pojur Madura United, pimpinan Achsanul Qosasi. Menurut Ketua Persepam Kholilurrahman, pengelolaan klub sepak bola ini sengaja diserahkan kepada pihak ketiga, karena sesuai dengan ketentuan, klub sepak bola profesional tidak boleh menggunakan dana dari APBD.



Sebelum melakukan peluncuran suporter yang diberinama Taretan Dibhi dengan nama laskar sape kerap sapi karapan ini, klub ini sudah melakukan empat kali uji pertandingan di empat kabupaten di Madura. Pertama, uji coba dilakukan dengan klub sepak bola di Kabupaten Sumenep atau Sumenep Selection dengan skor 4:0, Sampang 4:0, Pantura Pamekasan 6:0, dan klub sepak bola di Kabupaten Bangkalan dengan skor 3:1. Manajer Persepam Madura United Achsanul Qosasi mengatakan, Persepam Madura United ini nantinya akan menjadi perekat persaudarakan masyarakat Madura yang saat ini tersebar di berbagai wilayah di Indonesia. Achsanul Qosasi menjelaskan bahwa madura memang pulau kecil, tapi tim yakin jika Persepam Madura United ini bermain, akan mendapatkan banyak dukungan dari masyarakat Madura yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.

Sebelumnya telah diberitakan bahwa Persepam berhasil dapat kucuran dana. Para pengusaha di Pamekasan, Madura, memberikan sumbangan hingga mencapai Rp1 miliar untuk biaya operasional klub Persepam Madura United atau PMU. Bupati Pamekasan, Kholilurrahman mengungkapkan bahwa pihak menginginkan agar klub PMU ini bisa masuk pada liga super seperti yang memang menjadi target kita semua, termasuk manajer PMU.

Menurutnya, Pemkab sendiri sudah tidak bisa memberikan sumbangan dana terhadap PMU, karena sesuai dengan ketentuan, pemkab tidak boleh mengalokasikan dana kepada klub sepak bola profesional. Sejak masuk pada divisi utama, Persepam memang sudah masuk kategori klub sepak bola profesional. Sehingga pemkab akhirnya menyerahkan pengelolaan manajemen Persepam itu ke pihak ketika, yakni PT Pojur Madura United. Kholilurrahman menambahkan bahwa atas dasar tersebut pula, maka nama Persepam kemudian diubah menjadi Persepam Madura United atau yang disingkat PMU. Di samping itu, sambung bupati, memasukkan nama Madura pada klub sepak bola asal Kabupaten Pamekasan ini, karena sejak masuk pada divisi utama, Persepam bukan hanya milik warga masyarakat Pamekasan, akan tetapi merupakan milik masyarakat Madura secara keseluruhan.

Menurut Manajemen PT Persepam Madura United Achsanul Qosasi, pihaknya kini mempersiapkan dana sebesar Rp7,8 miliar untuk klub kebanggaan masyarakat Pulau Garam itu yang masuk dalam divisi utama nasional. Achsanul Qosasi mengungkapkan bahwa ada empat orang pemain asing yang tim rekrut. Mereka itu, masing-masing Nicolas (29) dari Kamerun, dan Passio Baccu (31) juga dari Kamerun (mantan klub Persipon Pontianak dan PPSM Magelang). Lalu Roberto Acosta (25) dari Paraguay sebagai striker, pernah bermain di Megastar Namdhin (Vietnam), dan keempat adalah Marchel (22) juga dari Kamerun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar